tutwurihandayani.my.id – JAKARTA — Jaksa Agung ST Burhanuddin betindak selaku inspektur upacara memimpin Upacara Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-64 Tahun 2024 yang digelar di Lapangan Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI, Jakarta-Selatan, pada Senin (22/7/2024). Rangkaian upacara diawali dengan penghormatan kebesaran kepada inspektur upacara yang dipimpin oleh Komandan Upacara.
Adapun bertindak selaku Komandan Upacara HBA ke-64 yaitu Dandeni Herdiana,SH.,MH yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Utara.
Aacara kemudian dilanjutkan dengan laporan komandan upacara kepada inspektur upacara, rangkaian upacara dilanjutkan dengan mengheningkan cipta bagi para arwah pahlawan yang dipimpin oleh inspektur upacara. Selanjutnya pengucapan Tri Krama Adhyaksa yang dibawakan oleh peserta PPPJ (Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa ) Angkatan 81 Gelombang I.
Pada kesempatan tersebut, Jaksa Agung juga menganugrahkan tanda penghargaan Satyalancana Karya Satya kepada 3 pegawai dan penghargaan kepada 3 orang Purna Bahkti Adhyaksa atas pengabdiannya terhadap Kejaksaan.
Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam amanatnya menyampaikan bahwa momen perayaan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA), sepatutnya dihayati sebagai momentum untuk melakukan evaluasi dan introspeksi, atas semua pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang yang telah dilakukan dalam kurun waktu satu tahun terakhir, agar senantiasa dijadikan refleksi oleh seluruh insan Adhyaksa untuk dapat menjaga kepercayaan masyarakat kepada institusi yang kita cintai.
“Mulai tahun depan, setiap tanggal 22 Juli kita hanya akan memperingatinya dengan upacara sebagai momen berkontemplasi secara internal dan edukasi kepada masyarakat atas peran dan kedudukan Kejaksaan. Sedangkan rangkaian semarak kegiatan perayaan akan kita fokuskan pada perayaan hari lahir Kejaksaan tanggal 2 September,” ujar Jaksa Agung.
Adapun tema HBA kali ini adalah, “Akselerasi Kejaksaan Untuk Mewujudkan Penegakan Hukum Modern Menuju Indonesia Emas”. Tema ini, merupakan kristalisasi dari Visi Pemerintah guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Selanjutnya, Jaksa Agung mengungkapkan salah satu fondasi pemerintahan yang kuat dan berwibawa, tidak lain dan tidak bukan adalah penegakan hukum yang berkepastian hukum, dan mampu mewujudkan keadilan yang substansial serta bermanfaat. Untuk membangun fondasi tersebut, maka Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang memiliki kedudukan strategis harus menjalankan tugas, fungsi dan wewenangnya baik di bidang Pidana, Perdata, Tata Usaha Negara, dan Intelijen serta kewenangan lainnya secara profesional, proporsional dan tuntas.
Selain itu, Jaksa Agung juga menyampaikan bahwa lima tahun perjalanan Kejaksaan belakangan ini telah melukiskan grafik eksponensial menanjak yang menunjukkan tren sangat positif. Dalam kurun 5 tahun belakangan ini pula Kejaksaan mampu mencetak sejarah dengan menjadi lembaga penegak hukum paling dipercaya oleh publik.
“Kejaksaan mampu hadir untuk menjawab harapan masyarakat dan bangsa dalam mewujudkan keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum serta mampu melaksanakan penegakan hukum dan pemberantasan kejahatan tanpa pandang bulu namun dengan tetap menjaga sisi humanis,” imbuh Jaksa Agung.
Bagi Jaksa Agung, keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan kerja cerdas seluruh Insan Adhyaksa dalam setiap pelaksanaan tugas dan wewenangnya. Tidak pernah ada sesuatu prestasi atau keberhasilan yang dicapai tanpa perjuangan dan tantangan. Segala capaian kinerja dan prestasi yang telah diraih berhasil membawa Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang paling dipercaya oleh masyarakat.
“Goresan tinta emas Kejaksaan ini harus dijaga, dirawat, dan ditumbuhkembangkan. Jangan sia-siakan segala pengorbanan dan kerja keras yang telah kita lakukan bersama. Pencapaian ini sebagai hasil dari kombinasi pelaksanaan tugas dan wewenang penanganan perkara yang tepat dan dilakukan oleh orang yang tepat dalam artian integritas dan kapabilitasnya yang mumpuni,” pesan Jaksa Agung.
Kemudian, Jaksa Agung berpesan dan mengingatkan bahwa tanggal 27 November mendatang, perhelatan Pilkada Serentak akan dilaksanakan, sehingga diperlukan kesiapan dan peran serta jajaran Kejaksaan dalam Sentra Gakkumdu, Hal yang paling disoroti adalah terkait netralitas jajaran Kejaksaan, “Saya tegaskan, tidak ada ruang politik praktis bagi kita. NETRALITAS ADHYAKSA, HARGA MATI!” tegas Jaksa Agung.
Selepas upacara Jaksa Agung Burhanuddin beserta para pejabat utama Kejaksaan Agung dan Badiklat menyaksikan demonstrasi yel yel dari Siswa PPPJ, hingga Persembahan lagu Satu Nusa satu Bangsa dan Syukur oleh Tim Paduan suara PPPJ.
Turut hadir dalam upacara HBA ke-64, Ketua Komisi Kejaksaan RI Prof. Dr. Pujiyono Suwadi, Wakil Jaksa Agung Feri Wibisono, Para Jaksa Agung Muda, Para Kepala Badan, Para Staf Ahli Jaksa Agung, Pejabat Eselon II, III, IV di lingkungan Kejaksaan Agung,Badiklat dan Kejati DKI Jakarta, para mantan Jaksa Agung serta diikuti secara virtual oleh para Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala Kejaksaan Negeri, para pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Kejaksaan Agung, Kepala Cabang Kejaksaan Negeri beserta jajaran di seluruh Indonesia. Red.