Ketua kadin Cimahi Asep Maryadi
CIMAHI, Tutwurihandayani.my.id,-
Kamar Dagang Industri (Kadin) Kota Cimahi pimpinan Asep Maryadi melakukan Kolaborasi dengan Bank Jabar Banten (BJB). Tujuannya untuk mempermudah bagi pengusaha Kota Cimahi dan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk kredit modal usaha dalam bidangnya masing-masing.
Kolaborasi tersebut dilaksanakan di Hotel Haris Stiling Bandung, dan dihadiri berbagai pengusaha Cimahi, Ketua DPD Partai NasDem dan Pengusaha Kota Cimahi H. Enang Sahri Lukmansyah, S.Sos, MM, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Perindustrian (Disdagkoperint) Dadan Darmawan mewakili Plt Walikota Cimahi Ngatiyana,Jum’at (07/05/2021).
Menurut Asep, tujuan dari kolaborasi tersebut dengan Bank BJB pihaknya ingin mengkoordinir bagi para pengusaha Cimahi dan pengusaha UMKM untuk memudahkan pinjaman usahanya dan ketentuan-ketentuan dari pihak Bank BJB dapat dipatuhi untuk menjadi nasabah bank BJB yang berkualitas dan dapat kepercayaan lebih baik kedepannya.
“Kolaborasi ini dibentuk oleh Kadin dan Bank BJB, tujuannya adalah mengkolaburasikan Bank BJB sebagai Bank Pemerintah didaerah, dimana majunya Bank BJB, tentu juga majunya daerah itu sendiri,” terang Asep.
“Tujuan kami, lanjut Asep, untuk memfasilitasi pengusaha Cimahi karena semua kreditnya, maupun apapun dalam keperluan perbankkan dapat melalui Bank BJB, itu tujuan kami,” tuturnya.
Bahkan kata Asep kembali, perkreditan dari Bank BJB tidak hanya difokuskan untuk pengusaha saja, “Ini berlaku untuk UMKM dan skala mikro semua masuk,” jelasnya.
Begitupula menurut Eri Hakim dari pihak Bank BJB, sebagai Head Comercial Banking, dirinya membenarkan adanya kerjasama dengan Kadin Kota Cimahi.
“Untuk selanjutanya BJB sendiri sangat konsen terutama kepada pengusaha-pengusaha di daerah untuk, sama-sama mendorong majunya ekonomi daerah, artinya kolaborasi ini tidak hanya sampai disini, karena sudah berjalan cukup lama,” terang Eri.
Eripun mengakui bahwa pengusaha-pengusaha daerah sudah familiar terutama kontraktor dengan Bank BJB,
“Dan Kamipun tetap berusaha membantu masalah keuangan untuk pengusaha-pengusaha lokal didaerah,” paparnya.
Namun kata Eri kembali, bila masalah perkreditan, hal itu tergantung kepada besarannya pinjaman dan riwayatnya.
“Misalkan tentunya orang yang baru berkredit, mereka pasti ada jaminan bagi orang yang pertama berkredit, namun bagi yang sudah beberapa kali pengulangan kredit, sebab ada beberapa segment produk BJB, tetap memakai jaminan, mungkin hanya besarannya yang disesuaikan,” pungkasnya. (Uus)